Suara Demokrasi Indramayu : Pemkab Indramayu mensosialisasikan KASEP (Kartu Kesehatan dan Pendidikan)

Jibril MaHesa Dewa

Pemkab Indramayu lagi gencar-gencarnya mensosialisasikan KASEP (Kartu Kesehatan dan Pendidikan) dan diawal Tahun 2014 nanti akan dibagikan, mari kita lihat dan awasi apa Program ini murni untuk membantu Masyarakat apa Cuma Sekedar ikut-ikutan KArtu Jakarta Sehat ala JOKOWI, untuk meraih simpatisan.

Suka · · Ikuti Kiriman · Bagikan · Jumat pukul 16:25 melalui seluler

Nugieljidan, Farid Muqodas dan 2 orang lainnya menyukai ini.
Martin Nahruirvan insya allah ada manfaatnya,

Jumat pukul 16:26 melalui seluler · Suka · 1
Wak Omponk manfaat banget jewh........

Jumat pukul 16:32 melalui seluler · Suka · 1
Jibril MaHesa Dewa Mudah2an Bukan Program Latah

Jumat pukul 16:34 melalui seluler · Suka · 1
Imong Dasuki Bull Shit !! Kalau Peduli harusnya dari awal2 ini malah repot ngebiayai lakinya pilgub ? dan kalau niat ga usah pake kartu2 an segala cukup pake E KTP sudah bisa mewakili sebagai warga / rakyat Indramayu berapa lagi biaya buat bikin kartu ? sosialisasikan dari sekarang Pendidikan dan Kesehatan GRATIS ! Ga usah tgu 2014 keliatan Kepentingannya PAAYAH !!!

Jumat pukul 17:05 melalui seluler · Suka · 2
Jibril MaHesa Dewa Arena bae gah Pemerintahan Latah, semua Programnya juga pasti Latah tidak pernah punya Inovasi sendiri....

Jumat pukul 17:08 melalui seluler · Suka · 1
Imong Dasuki Pemimpin yg bodoh ! apa sih visi dan misi nya sblm nyalon ? setelah jabat otaknya tdk inovatif di tambah penasehatnya koplak kabeh mental penjilat ! jadaah !!

Jumat pukul 17:13 melalui seluler · Suka · 2
Jibril MaHesa Dewa Jadi Pantes ya lamon Visi Misi e#GeblegGeblegAsalRempeg

Jumat pukul 17:20 melalui seluler · Suka
Ray Friz Kenapa harus risau ketika program itu hasil 'contekan', 'tiruan', 'latah', ikuta2an atau apapun namanya...yg terpenting..obatnya Asli bukan tiruan, sehat nya asli bukan sehat-sehatan dan pinternya asli bukan pinter-pinteran...
Salahnya dimana ?
Yg perlu plototin adalah pelaksanaannya, tepat sasaran dan tepat guna gak ?
Ada penyimpangan apa gak.. Bukankah seharusnya kita bersyukur dg adanya program tersebut ?..

Jumat pukul 17:47 · Suka
Jibril MaHesa Dewa Tinggal nonton bae

Jumat pukul 18:19 melalui seluler · Suka
Dakim Qeredhemple wis gah haqul yakin, masyarakat penerima kartu pasti diarahaken soke milih yance, danil dan suhaeli, baka ora milih bagen nangis getih gah ora bakal dipai!

Jumat pukul 18:32 · Suka · 1
Kancil Arane mbengen kah ana program ktp dermayu ana asuransine, masih beli kunuh ?

Jumat pukul 18:43 melalui seluler · Suka
Imong Dasuki tdk pernah lewat sedetik pun di delengi ng malaikat nyatae angger ora wedi toli manusia kang pengen mlototi ? tekang matae mencotot ga anger bobol

Jumat pukul 19:54 melalui seluler · Suka
Imong Dasuki KTP Produk Pemerintah tapi tdk paham akan KTP KARTU TANDA PENDUDUK jadi tandae yen kang nyekel KTP adalah Penduduk !! ngapain buat Kartu2 lagi ??? Sok Inovatif, Saagleee...!!!

Jumat pukul 19:57 melalui seluler · Suka
Ray Friz ID..ya tergantung target dr program kasepp itu sndiri..semua penduduk atau ada kriteria tertentu..nah alangkah lbh baik kl upload juga mekanisme program itu sprti apa...mkn untuk kesehatan semua penduduk bisa klaim pake KTP, tp untuk pendidikan ?...
Saya bukan membela pemda, tp saya hy mengajak temen2 lebih realitis..bkn kl kita sudah 'benci' apapun yg dia lakukan ttp salah..

Jumat pukul 21:14 · Suka · 1
Zainal Abidin Ray ~ kali ini saya setuju dengan anda...

Jumat pukul 21:24 · Suka
Yoga Fajri saya sedikit sepakat dengan mas Imong Dasuki bikin KTP saja masih di politisasi, masih di kapitalisasi, apalagi kartu sehat dan pendidikan. PNS saja dipolitisasi apalagi rakyat miskin. Raskin saja jadi bahan ancaman ketika pemilu, apalagi kartu sehat dan pendidikan, Pembuatan Akta kelahiran dan KTP saja jadi ajang pungli, ini bisa-bisa jadi ajang korupsi. dana PAD saja gak jelas larinya kemana ini lagi mau bikin kartu sehat dan pendidikan, logikanya bagaimana. apa mau bikin pos korupsi baru? benahi dulu infrastruktur pemerintahannya, baru mikir yang lainnya. " sebaik apapun hukum dibuat, tapi jika pelaku hukumnya rusak maka hukum menjadi tidak berarti, namun seburuk apapun hukumnya, apabila pelakunya adalah orang-orang baik, maka keadilan akan tercipta dengan sendirinya"

Jumat pukul 21:36 · Suka
Imong Dasuki RF. Apa beda nya Pendidikan dan Kesehatan Kalau tujuannya adalah untuk mengGRATIkan ? tdk usah menciptakan celah baru kalau yg sdh ada saja blm dimanfaatkan secara maksimal.

Jumat pukul 22:14 melalui seluler · Suka
Imong Dasuki RF. Apa beda nya Pendidikan dan Kesehatan Kalau tujuannya adalah untuk mengGRATIkan ? tdk usah menciptakan celah baru kalau yg sdh ada saja blm dimanfaatkan secara maksimal.

Jumat pukul 22:16 melalui seluler · Suka
Ray Friz ID..kl untuk kesehatan mkn semua org bisa pake, tp kl pendidikan ? Pemda harus tahu brp budgetnya.. Dan bagaimana dg anak yg belum 17 tahun atau belum punya KTP ?.. Itu yg harus dipikirkan..KTP memang betul itu bukti penduduk, tp tidak semua penduduk punya KTP...

Jumat pukul 22:31 · Suka
Yoga Fajri Bantuan2 gubernur saja ditolak hanya karena beda parpol, bantuan Deptan ditolak tanpa kejelasan, sampai orang deptannya marah2 ke kepala dinas. Aneh, katanya untuk rakyat?

Jumat pukul 22:54 · Suka
Jibril MaHesa Dewa Benahi saja BOS sama JAMKESMAS ga Usah diPolitisir, masyarakat pasti sejahtera

Jumat pukul 23:09 melalui seluler · Suka
Dakim Qeredhemple yaa Allah.. Ray, justeru saya realistis banget, analisa saya berdasarkan kebiasaan selama 10 tahun masa kepemimpinan yance plus bupati sekarang, jadi sudah apal jipal dan sangat realistis. Programnya taruhlah bagus, tapi pelaksanaannya paaaasti suruh milih mereka. Saya menganalisa bukan karena benci sehingga pemerintah salah terus, tapi berdasarkan kebiasaan penguasa yang dilakukan terus menerus sehingga apal jipal. Mau bukti, coba cek di lapangan pelaksanaannya, berani taruhan Ray??

Jumat pukul 23:10 · Suka
Dakim Qeredhemple setuju dengan Jibril, program yang ada aja gak karu-karuan, dikorupsi sana-sini dibiarin. Benahi aja program yang ada, toh tujuannya sama, sasarannya sudah hasil pendataan. kalo salah data tinggal di data ulang. wis haqul yakin dipolitisasi apalagi menjelang pemilu!

Jumat pukul 23:21 · Suka
Jibril MaHesa Dewa Dari Zakat Fitrah saja yang konon hasilnya sampai mencapai 41 Milyar kalau penerapannya bener bisa mensejahterakan Masyarakat yang kurang Mampu...

Jumat pukul 23:28 melalui seluler · Suka
Ray Friz Ehmmmm...saya mengomentari. Sts diatas yg menyalahkan program yg hnya nyontek program2 dr Jokowi, knpa saya ajak realistis...lha kl programnya bagus di contek kan gak masalah.. Betul kan ?
Nah mengenai prgram2 yg tidak jalan, kan saya ajak plototin pelaksanaannya ada penyimpangan gak ? Kl ada siapa pelakunya..?..
Nah saya sering baca dipostingan SDI, begitu banyaknya penyimpangan di Indramayu, tapi minim data.. Pertanyaan sederhananya, ini cuma isu atau real ? Atau kita yg tidak bisa cari data ?...
Makanya jangan terlalu focus 'sasaran' tembaknya pendopo.. Tp sasaran tembaknya adalah pelaku penyimpangan dalam pelaksanaannya..
Sehingga 'kekuatannya' cenderung kecil..
Dan saya liatin member SDI banyak yg kritis dan pinter2, masa gak bisa bongkar satu kasus pun ?..

Sabtu pukul 2:29 · Suka
Wak Omponk Ada PNS yg tau sedikit kasus dan punya bukti, boro" sempet ke expos, dipanggil Pejabat n suruh TTD mundur atau gmn maunya...... jd diem dsh tuh orang, mas Ray..... brani mnjdi folentir perubahan utk indramayu lho..

Sabtu pukul 2:37 melalui seluler · Suka
Ray Friz WO...kl punya bukti dan misalnya dia dipecat atau suruh mundur atau mutasi kan dia bisa lakukan setalh dikasuskan dia bisa ekspose di media massa, dumay.. Asal kasusnya bukan karena 'politik praktis' kang dan bkn kepentingan tertentu.. Bukan masalah berani atau tidak tp berkompeten atau tidak..jgn sampe jd pendobrak perubahan tp 'cetek' data dan solusinya.. Sama aja boong, alias bunuh diri..agen perubahaan harus tahu masalah dan solusinyan bukan sekedar. 'Tahu masalah' cm kulitnya doang, tp minim solusi..solusi bukan hya tindakan saja tetapi jika kita 'menyalahkan' sebuah program tentunya kita tahu program yg 'benar' seperti apa..

Sabtu pukul 3:02 · Suka
Ahmad Rochjana prihatin juga pemerintahan sekarang dalam hal ini kalau hanya dipandang sebagai PLAGIATOR

Sabtu pukul 3:43 · Suka
M Iyus Kuswandi Dana nya dari mana tuh ?

Sabtu pukul 7:51 · Suka
Imong Dasuki mungkin KASEP(PAK) ?? bahasa sunda = ketendang...??

Sabtu pukul 8:02 melalui seluler · Suka
M Iyus Kuswandi Kalau nggak KASEP namanya GORENG PATUT !

Sabtu pukul 8:03 · Suka
Imong Dasuki Mas. Ahmad Rochjana, Gimana tdk Plagiat ?? wong sistem Pemerintahan saja tdk tahu ? kalau tahu pasti ada Pembangunan dan Kesejahteraan. Jangan2 arti Plagiat saja tdk ngerti ? jadi mas, ahmad rochjana pake bahasa yg lebih sederhana aja ha ha ha

Sabtu pukul 8:07 melalui seluler · Suka · 1
Imong Dasuki MIK. yang ada di Indramayu Goreng Manuk ha ha ha

Sabtu pukul 8:23 melalui seluler · Suka · 1
M Iyus Kuswandi Jare kita sing bodo mah, tinggal benahi dan realisasikan aja program kesehatan dan pendidikan yang sudah direncanakan, nggak usah lah bikin program populis, lagian program begini pasti nyedot dana lagi kan ? Alih2 mau bikin program baru yang bermanfaat malah jadi ladang korupsi dan modus pembobolan APBD model baru

Sabtu pukul 8:27 · Suka · 1
Ahmad Rochjana upaya sekelompok PLAGIATOR yang lagi metamorfosis menjadi KORUPTOR

Sabtu pukul 8:36 · Suka · 2
Wak Omponk Wis Ahline PLAGIATOR, dadi ana bae carane. akhire rakyate tambah males soale di pahi IWAK dudu PANCING/KAIL........

Sabtu pukul 8:43 melalui seluler · Telah disunting · Suka
Imong Dasuki Mas, Ahmad Rochjana, Pastinya mas, Goblok Pisan ya ?? kurang Canggih ??

Sabtu pukul 8:46 melalui seluler · Suka
M Iyus Kuswandi Wis mene danae nggo membesarkan SeGI bae, insya Allah akeh program Unggulan kanggo peningkatan kualitas pendidikan di Indramayu mah ...

Sabtu pukul 8:52 · Suka
Wak Omponk Duite kewadahan blih Pak MIK......

Sabtu pukul 9:00 melalui seluler · Suka
M Iyus Kuswandi Wis gampang, analisa kita mah duit bli cukup kanggo mengcover semua kegiatan2 SeGI. Baka masih ana luwihan, kita distribusikan untuk kegiatan2 Serikat Guru di Kabupaten lain atau kegiatan FSGI di pusat, bli angel bli apa ingan ...

Sabtu pukul 9:03 · Suka
M Iyus Kuswandi Atau kita bagikan aja untuk kesejahteraan guru-guru honorer dan swasta, SETUJUUU ???

Sabtu pukul 9:04 · Suka
M Iyus Kuswandi Amber tambah solot ngajare yang insya Allah akan berimplikasi langsung terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indramayu, betul ?

Sabtu pukul 9:05 · Suka
M Iyus Kuswandi Jadi kalau KASEP itu (khusus yang pendidikan) ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan guru-guru honorer dan swasta, saya SANGAT SETUJU SEKALI

Sabtu pukul 9:08 · Suka
Dakim Qeredhemple Analisa sederhana saja, lihat program dan kegiatan yang selama ini berjalan. Pelaksanaannya dikorupsi, dipolitisasi, dan dicurangi. Yang namanya korupsi itu kayak kentut, baunya terasa, tapi buktinya gak ada. mereka gak bakal terima dibilang koruptor, yang ada buktinya aja bisa menghindar, apalagi yang minim bukti, tapi kentut terasa bau kan, dan itu pasti ada yang kentut dong, masak setan yang kentut. Jadi, selamatkan duit rakyat yang masih tersisa, atau ajak rakyat gak bayar pajak sekalian biar tidak ada pembangunan dan tidak ada yang dikorupsi!

Sabtu pukul 9:26 · Suka
Imong Dasuki Mana Pernah Ada Bukti atau Tanda Terima ??? Cek PDAM/BUMD direken Mesin ATM PRIBADI ??

Sabtu pukul 10:29 melalui seluler · Suka
Imong Dasuki KARTU KASEP(AK) = KARAJAAN TURUN TEMURUN DI TENDANG..? ? ?

Sabtu pukul 10:33 melalui seluler · Suka
Ray Friz Hehe..sip sip canggih2 analisanya... Korupsi kalo kayak ketut brrt cara ngakalinya harus pake ilmu abunawas dong... Spy lebih clear coba di upload mekanisme Kasepnya kaya gmna ? ( Maklum jare dedengkot SEGI kita bli weru dermayu ) Nah baru di analisa trus diskusikan cara sosial controlnya gmana.. Nah ini baru solusi bukan skedar kritik...
Kalo tidak bisa dibuktikan, itu sama aja yg kentut siapa, yg dituduh siapa...

Sabtu pukul 11:01 · Suka